Senin, 21 Maret 2011

Perkembangan Alat Pemutar Musik


Musik memang sangat dekat dengan kehidupan kita sehari – hari. Kita setiap saat dapat mendengarkan lagu yang kita suka lewat berbagai macam alat pemutar musik. Dulu kita pasti mengenal apa itu walkman , discman , dan boombox. Namun seiring dengan perkembangan jaman, alat – alat itu sudah sangat jarang kita temui. Peran walkman dan discman sudah digantikan mp3 player yang lebih praktis dan canggih. Tapi tahukah kalian tentang sejarah perkembangan alat – alat pemutar musik  tersebut?

Sejarah perkembangan alat pemutar musik dimulai dari penemuan Thomas Alfa Edison pada tahun 1877 yang berupa piringan hitam yang dapat merekam suara. Alat ini dinamakan phonograph. Ini merupakan cikal bakal perkembangan alat pemutar musik. 


Pada tahun 1888, Emilie Berliner menciptakan piringan hitam jenis baru dan mematenkannya di bawah label Berliner Gramaphone. Gramaphone memiliki jarum yang digoreskan di atas piringan hitam yang bergerak memutar. Jarum ini berfungsi untuk mengirimkan getaran suara musik melalui pipa suara berbentuk seperti terompet besar yang terletak di samping piringan hitam tersebut. Piringan hitam awalnya terbuat dari berbagai macam bahan seperti : kaca, karet, bahkan plastik. Tapi piringan hitam yang terkenal terbuat dari shellac, yaitu bahan dari kapas yang biasa digunakan untuk membuat kertas manila.


Pada tahun 1889 terciptalah jukebox untuk pertama kalinya. Jukebox ini terdiri dari alat pemutar piringan hitam dan headphone kuno yang banyak jumlahnya sehingga dapat digunakan untuk mendengarkan musik bersama – sama. Alat ini butuh sebuah koin untuk pengaktifannya.


Tak berhenti sampai situ, pada tahun 1934 sebuah perusahaan pipa organ menciptakan jukebox yang lebih modern. Tak perlu headphone kuno untuk dapat mendengarkan musik dari alat ini. Cukup masukkan koin, pilih lagu yang disuka, lalu jukebox ini akan memutar musik yang kita pilih.


Perusahaan Philips memperkenalkan compact cassette pada tahun 1963. Kemudian pada tahun 1965 mulai diproduksi secara massal. Tak lama setelah itu kaset menjadi sangat populer. Berbagai alat pemutar kaset laris di pasaran. Di era ini, boombox menjadi salah satu tren alat pemutar kaset yang banyak disukai anak muda.

 
Pada tahun 1980an, Sony memperkenalkan walkman sebagai alat pemutar musik yang portable. Desain yang simple dan mudah dibawa kemanapun membuat walkman meledak di pasaran. Tren walkman menggantikan tren pendahulunya, yaitu boombox.


Industri musik dunia mengalami revolusi besar pada tahun 1982 setelah perusahaan Sony dan Philips bekerjasama dan memperkenalkan media penyimpanan musik baru yang bernama Compact Disc. Tak berhenti sampai di situ, teknologi semakin berkembang dan ditemukanlah Digital Versatile Disc atau yang sering kita sebut dengan DVD.


Terinspirasi dengan suksesnya walkman, maka Sony merilis alat pemutar CD portable pada tahun 1984. Alat ini dinamakan discman.


Era piringan  hitam, kaset, dan CD telah berlalu, musik digital telah menggantikan perangkat – perangkat pemutar musik yang kuno. Era musik digital dimulai pada tahun 1997 saat dunia musik dunia diperkenalkan dengan mp3 player. Saat itu mp3 player sangat laris di pasaran karena bentuknya yang simpel, mudah dibawa, dan dapat menyimpan banyak lagu. Namun mp3 player hanya dapat memutar lagu yang mempunyai format .mp3 .

Persaingan di pasar musik pun muncul. Pada tahun 2001, perusahaan raksasa Apple merilis produk terbarunya yaitu iPod. iPod mampu menyimpan ribuan lagu dengan format tak hanya .mp3 . Kapasitasnya yang besar, bentuknya yang simple, serta teknologinya yang semakin canggih menjadikan iPod sebagai alat pemutar musik modern yang sangat diminati oleh banyak pecinta musik.















Berkat majunya teknologi, maka kita yang dulu menikmati musik dengan menggunakan alat yang kuno, kini dapat menikmati musik dengan alat yang modern dan semakin canggih. Namun dengan semakin mudahnya kita menikmati teknologi, jangan sampai teknologi tersebut digunakan untuk perbuatan yang merugikan banyak orang seperti pembajakan musik. Pembajakan musik merupakan kejahatan yang dilakukan dengan teknologi. Sebaiknya kita memanfaatkan teknologi dengan benar agar tidak terjadi dampak buruk akibat teknologi yang semakin hari semakin berkembang.

2 komentar:

  1. wow.. gila jaman makin maju aj.. salut gue sob,,

    BalasHapus
  2. hetsetnya juga dong dimodifff masss, haha

    BalasHapus